Massa Aksi Indonesia Gelap Paksa Ketua DPRD Jatim Telepon Prabowo dan Puan Maharani, Mayor Teddy Menolak Panggilan

2 months ago 84
Mahasiswa menggelar Seruan Aksi Indonesia Gelap di depan Gedung DPRD Jatim, Senin (17/2). (Novia Herawati/ JawaPos.com).

FAJAR.CO.ID SURABAYA -- Aksi massa bertajuk "Indonesia Gelap" tidak hanya terjadi di Ibu Kota Jakarta, tapi juga di daerah. Salah satunya dilakukan massa di Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/2).

Di Surabaya, massa aksi melakukan unjuk rasa di DPRD Jawa Timur. Massa sempat menunggu sampai tiga jam sebelum ditemui Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Muhammad Musyafak Rouf.

Musyafak menjelaskan bahwa ia datang terlambat, karena sebelumnya menghadiri kegiatan pengawasan dan pemeriksaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Jombang.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pun sempat menaiki mobil komando dan membacakan beberapa tuntutan massa aksi. "Akan saya tandatangani dan kita kirim ke Jakarta," tuturnya di atas mobil komando, Senin (17/2).

Namun, kehadiran pimpinan dewan ini belum membuat massa aksi puas. Mereka menuntut ketua DPRD Jatim untuk menyampaikan sepuluh tuntutan kepada pemerintah pusat di hadapan massa aksi.

"Saya yakin Bapak punya nomor (Presiden) Pak Prabowo maupun Ibu Puan Maharani (Ketua DPR RI), bisa sekaligus dibacakan sekaligus membacakan tuntutan ini," tutur Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar.

Namun, Ketua DPRD Jatim mengaku tidak memiliki nomor handphone keduanya. "Saya tidak punya nomor mbak Puan, saya tidak punya nomor Pak Prabowo. Jadi dengan mohon maaf, saya tidak punya," ucap Musyafak.

Kecewa dengan jawaban tersebut, massa aksi menawarkan alternatif lain untuk menelpon Sekretaris Kabinet Merah Putih Mayor Teddy Indra Wijaya. Namun ketika di telfon di hadapan massa, Mayor Teddy menolak panggilan itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |