
Fajar.co.id, Makassar - Minat terhadap aktivitas pendakian semakin meningkat, terutama di kalangan anak muda yang terinspirasi dari berbagai unggahan di media sosial saat ini.
Namun, di balik keindahan alam yang menakjubkan, terdapat risiko yang harus dipahami dengan baik.
Fenomena mendaki sebagai tren di media sosial sering kali membuat banyak pendaki pemula berangkat tanpa persiapan yang memadai. Hal ini berisiko tinggi terhadap keselamatan diri dan tim.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk mendaki, pastikan untuk memahami ilmunya, melakukan persiapan matang, dan selalu mengutamakan keselamatan.

Kesadaran akan pentingnya manajemen perjalanan dalam pendakian menjadi topik utama dalam diskusi yang gelar oleh komunitas pendaki "Gapakerem Adventure" dengan tema "Mengenal Bahaya di Alam Bebas, Kemampuan yang Sebaiknya Dimiliki" (27/03/2025).
Bertempat di Cafe Tetes Makassar dan dihadiri oleh berbagai kalangan remaja penggiat alam dengan antusiasme tinggi.
Salah satu narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Muh. Misbahuddin, seorang penggiat alam asal Bone, Sulawesi Selatan.
Misbah dikenal aktif dalam komunitas pendakian Indonesia dan pernah menjadi anggota organisasi Wanadri (Wana Darma Raya), yang fokus pada kegiatan alam bebas.
Ia juga merupakan anggota tim Ekspedisi Atap Negeri, serial dokumenter yang diproduksi oleh Fiersa Besari untuk mempromosikan keanekaragaman geografis dan budaya Indonesia.
Edukasi tentang Manajemen Pendakian dan Keselamatan di Alam Bebas
Dalam diskusi yang berlangsung, Misbahuddin menekankan pentingnya pemahaman tentang konsep dasar manajemen pendakian.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: