Nelayan Serangan Berteriak: Presiden Prabowo, Selamatkan Kami!

6 days ago 13
Personel TNI AL dan Nelayan membongkar pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu (18/1/2025). (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bukan hanya di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, para nelayan di Pulau Serangan, Bali, juga menghadapi kesulitan akibat terbatasnya akses ke laut.

Mereka merasa terpinggirkan oleh kehadiran resort mewah dan restoran seafood mahal yang berdiri di kawasan tersebut.

Ironisnya, hasil tangkapan mereka sendiri justru dijual dengan harga tinggi di tempat-tempat eksklusif tersebut.

Kondisi ini menjadi sorotan di media sosial, seorang pegiat, Tommy Shelby, mengunggah pernyataan nelayan yang mengeluhkan kondisi mereka.

"Sementara para tamu asik ber-cocktail, nelayan cuma bisa menatap, sambil menjahit jaring robek mereka," ujar Tommy di X @TOM5elbhy (29/1/2025).

Ia pun memberikan hitung-hitungannya seandainya sesuatu paling buruk terjadi terhadap para nelayan.

"Mungkin bentar lagi, nelayan bukan lagi menjadi sebuah profesi di Pulau Serangan. Mereka akan beralih jadi pemandu wisata, eks nelayan survival tour," tandasnya.

Dalam unggahan yang viral, terlihat sejumlah nelayan yang menyampaikan keresahan mereka terhadap dampak investasi yang membatasi ruang gerak mereka sebagai pencari nafkah di laut.

Dalam video yang beredar, warga Serangan meminta perhatian dari Presiden Prabowo dan DPR untuk mengembalikan akses mereka ke pantai.

“Dicaplok investor, warga Pulau Serangan kesulitan ekonomi,” demikian bunyi narasi dalam video tersebut.

Keresahan nelayan Serangan ini mengingatkan pada kejadian serupa yang menimpa nelayan di Tangerang, di mana mereka juga kehilangan akses terhadap laut akibat proyek-proyek besar.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |