
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah patung penyu yang dibangun dengan anggaran Rp15,6 miliar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gado Bangkong, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, menjadi sorotan publik.
Pasalnya, meski baru selesai dibangun, beberapa bagian patung tersebut telah mengalami kerusakan.
Pegiat media sosial Denis Malhorta turut mengomentari fenomena ini dengan nada satir.
Ia menyindir besarnya anggaran yang dihabiskan untuk membangun patung tersebut, tetapi hasilnya justru mengecewakan.
"Mahal banget anggaran sebanyak itu habis cuma buat bikin patung kardus," kata Denis di X @denismalhorta (5/3/2025).
Tak berhenti di situ, Denis juga melempar sindiran yang lebih tajam terkait kondisi pemerintahan saat ini.
"Namun ada yang lebih mahal lagi, menghabiskan duit triliunan untuk presiden kardus," cetusnya menyindir pembangunan IKN.
Sebelumnya, patung penyu yang baru selesai dibangun pada September 2024 dengan anggaran Rp15,6 Miliar di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Gado Bangkongh, Pelabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat, kini telah rusak pada beberapa bagian.
Ikon alun-alun ini mendapat sorotan karena terbuat dari kardus dan rangkanya berbahan bambu.
Imran Firdaus, selaku perwakilan kontraktor, menanggapi hal itu, ia mengklaim bahwa pihaknya telah memenuhi kewajiban sesuai aturan.
“Kami melihat foto-foto yang bertebaran di media sosial. Jadi, si penyu itu memang bukan terbuat dari coran atau batu, jadi itu terbuat dari resin dan fiberglass,” jelas Imran, dikutip Selasa (4/3/2025).
“Kenapa ada kardus di dalam, nah itu sebagai media karena kalau tidak ada kardus si resin ga bisa nempel. Terus masyarakat juga harus tahu, kita mengerjakan sesuatu diawasi dan berdasarkan dengan aturan dalam pelaksanaan pekerjaan yang ditentukan oleh pengawas,” lanjutnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: