PBNU: Apakah Anggaran Ratusan Triliun MBG Benar-benar Sampai ke Perut Siswa dalam Bentuk Gizi Berkualitas?

3 hours ago 5
Wakil Presiden Gibran Rakabuming meninjau pelaksanaan uji coba Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 3 Tangerang. Foto: Sekretariat Wapres

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus LTN PBNU, Sofian Junaidi Anom, menyebut publik dihadapkan kenyataan pahit setelah program ambisius Makan Bergizi Gratis berjalan dengan memakan banyak anggaran.

"Program MBG memakan biaya fantastis. Anggaran yang dialokasikan untuk tahun 2025 saja, setelah berbagai revisi, telah ditetapkan mencapai Rp 171 triliun. Angka ini bahkan direncanakan akan membengkak drastis menembus Rp 335 triliun pada tahun 2026, ketika program ini diperluas untuk mencakup keseluruhan target sasaran puluhan juta penerima manfaat," kata Sofian dalam keterangannya, Jumat (19/9).

Sofian juga mempertanyakan anggaran yang dikeluarkan apakah benar-benar sampai ke siswa.

Karena, dana yang seharusnya dialokasikan untuk membeli buku, komputer, melatih guru, dan memperbaiki atap sekolah yang bocor, harus dialihkan untuk membiayai pengadaan nasi kotak.

"Apakah anggaran ratusan triliun itu benar-benar sampai ke perut siswa dalam bentuk gizi berkualitas? Di sinilah kerawanan sesungguhnya dari sebungkus nasi kotak itu perlu dibongkar," tanyanya.

"Struktur anggaran ini sejak awal sudah sangat rawan. Pelaksanaan program ini diserahkan kepada "penerima bantuan", yaitu berbagai Yayasan yang mengelola dapur-dapur raksasa (SPPG). Yayasan ini terikat kontrak untuk menyediakan makanan dengan pagu bahan baku yang sangat ketat," sambung Sofian.

Meskipun program ini menyasar ibu hamil dan balita (yang sudah tepat), lanjut Sofian, tetapi program ini juga menggelontorkan anggaran masif untuk seluruh siswa SD, SMP, hingga SMA.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |