
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Penyewaan ponsel pintar, terutama jenis iPhone, masih menjadi tren saat Lebaran. Banyak masyarakat memanfaatkannya untuk tampil percaya diri dan mengabadikan momen kebersamaan dengan keluarga. Namun, tren ini juga diikuti dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap risiko pencurian data dan pembajakan akun.
Ponsel pintar saat ini bukan hanya alat komunikasi, melainkan juga mencerminkan gaya hidup dan identitas digital seseorang. Meski begitu, kesadaran terhadap potensi celah keamanan pada perangkat sewaan dinilai masih minim.
“Menyewa smartphone untuk keperluan sesaat memang praktis, tapi jangan lupa, perangkat itu bisa menyimpan jejak data sensitif kita,” kata Pendiri dan Group CEO VIDA, Niki Luhur, dalam siaran pers yang diterima, Kamis (10/4/2025).
Niki menambahkan, tidak sedikit pengguna ponsel sewaan yang mengakses akun digital atau memasukkan data pribadi seperti KTP dan swafoto (selfie), tanpa menyadari bahaya yang mengintai.
“Penipu tidak perlu meretas sistem, karena celahnya sangat terbuka, mulai dari data yang tersimpan otomatis, cache aplikasi, hingga akses residual ke iOS atau Android dari pemilik sebelumnya,” ujarnya.
“Dengan itu, mereka bisa mengambil alih akun siapa pun hanya dalam hitungan menit dan itulah yang kita kenal sebagai Account Takeover,” lanjut Niki.
VIDA, sebagai penyedia solusi identitas digital dan pencegahan penipuan, mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan perangkat sewaan. Perhatian khusus diperlukan saat menggunakan layanan digital seperti perbankan, dompet digital, e-commerce, hingga media sosial.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: