
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Nama Prilly Latuconsina kembali jadi perbincangan usai membahas isu soal kemungkinan dirinya terjun lebih dalam ke dunia politik.
Setelah sebelumnya mengaku pernah ditawari posisi wakil gubernur, kali ini ia diminta menanggapi skenario bila mendapat tawaran sebagai menteri atau wakil menteri pendidikan.
“Kalau misalnya tawaran jadi wagub ditolak, kalau tawarannya misalnya jadi wakil menteri pendidikan atau menteri pendidikan itu diterima gak?” tanya presenter Yohana Margaretha dalam program Q&A Metro TV yang tayang di YouTube METRO TV, dikutip Kamis (4/9/2025).
Prilly menegaskan bahwa bagi dirinya jabatan tinggi bukanlah soal gengsi, melainkan persoalan kesiapan dan tanggung jawab.
“Sebenarnya kalau aku di saat aku menerima tawaran itu, aku tuh enggak ngelihat posisi apa yang ditawarkan ke aku, karena semua posisi itu bisa memberikan dampak. Aku melihat aku capable atau enggak sih, aku mampu atau enggak,” ujar Prilly.
Ia juga mengingatkan bahwa pejabat publik punya beban besar, terutama dalam membuat kebijakan apalagi mengelola anggaran negara.
“Karena untuk menjadi pejabat publik, itu kan tanggung jawabnya besar banget ya. Kita harus membuat kebijakan untuk satu negara ini, anggaran itu duit rakyat yang kita pakai itu duit rakyat, jadi tanggung jawabnya tuh gak mudah,” tambahnya.
Saat ditanya apakah siap menerima jabatan menteri atau wakil menteri pendidikan, Prilly mengaku lebih nyaman berkontribusi lewat dunia akademik yang kini ia jalani.
“Kalau sekarang ini aku lebih nyaman bermanfaat di hal lain, seperti dosen gitu ya atau aku keliling desa-desa untuk mengajar daripada untuk ke situ dulu sih,” ungkapnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: