Pertamina jadi Sarang Koruptor?, Pernyataan Lama Ahok Kembali jadi Omongan

1 month ago 40
Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kasus dugaan korupsi besar di lingkungan anak usaha Pertamina yang baru saja diungkap Kejaksaan Agung RI mencuri perhatian publik.

Modus yang digunakan para pejabat di perusahaan pelat merah ini diduga sangat sistematis, mulai dari pengurangan produksi dalam negeri, pengondisian impor, markup biaya pengiriman, hingga manipulasi kualitas bahan bakar yang diimpor.

BBM jenis RON90 (Pertalite) yang masuk ke Indonesia dikabarkan diubah menjadi RON92 (Pertamax), menyebabkan kerugian negara yang sangat besar.

Berdasarkan perhitungan sementara, dugaan korupsi di PT Pertamina Patra Niaga ini merugikan negara hingga Rp 193,7 triliun. Jumlah tersebut ternyata hanya mencakup kerugian sepanjang tahun 2023. Kejaksaan Agung RI menyatakan bahwa praktik korupsi ini telah berlangsung selama lima tahun, sejak 2018.

Terungkapnya kasus ini mengingatkan publik pada pernyataan mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ia sebelumnya pernah mengungkapkan bahwa ada banyak kasus di Pertamina yang sedang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Kayaknya KPK pegang kasus banyak untuk Pertamina," kata Ahok di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa 7 November 2023, usai diperiksa selama enam jam oleh penyidik KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) tahun 2011-2021.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan merinci jumlah kasus yang tengah diselidiki KPK terkait Pertamina. Namun, ia menegaskan bahwa setiap ada temuan dugaan pelanggaran selalu dilaporkan ke Menteri BUMN dan beberapa di antaranya diminta untuk dilanjutkan ke aparat penegak hukum.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |