Said Didu
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Aktivis Sosial, Muhammad Said Didu, merespons pernyataan Pengamat Ilmu Komunikasi Politik, Hendri Satrio, terkait pidato Presiden Prabowo.
Seperti diketahui, Prabowo dalam pidatonya mengaku kaget melihat praktik korupsi di lingkaran pemerintahan yang dia kendalikan.
"Kalau pidato sih sudah lebih dari cukup," ujar Said Didu di X @msaid_didu (30/9/2025).
Disesalkan Said Didu, mereka yang diduga terlibat dalam praktik korupsi justru mendapatkan jabatan di bawah kekuasaan Prabowo.
"Faktanya yang diduga banyak pelaku korupsi malah diberikan jabatan," sebutnya.
Terpisah, Hendri Satrio, blak-blakan mengatakan bahwa dirinya dibuat terhenyak oleh pidato Prabowo pada penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Saya terhenyak pada kalimat, semakin kaget," kata Hendri di X @satriohendri (29/9/2025).
Menurut Hensat, sapaannya, apa yang diungkapkan Prabowo merupakan sesuatu yang penting untuk dipahami.
"Ini kalimat yang amat penting dalam politik dan kekuasaan," tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan pengalamannya saat pertama kali memimpin pemerintahan.
Ia mengaku sempat terkejut dengan parahnya praktik korupsi di Indonesia.
"Waktu saya ambil alih pemerintahan saya semakin kaget, saya tidak menduga parahnya korupsi tersebut," ujar Prabowo.
Hal itu ia sampaikan ketika memberikan sambutan pada puncak Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Prabowo menilai, meski korupsi terjadi di hampir semua negara, tingkat kasus yang ada di Tanah Air menurutnya sudah dalam kondisi mengkhawatirkan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































