Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Mundurnya Bernardo Tavares dari kursi pelatih PSM Makassar kini tantangan.
Tantangan itu tentunya ditujukan ke manajemen tim PSM Makassar untuk segera mencari penggantinya.
Alasan PSM harus segera menemukan pengganti karena ada denda yang menanti jika pelatih baru belum diumumkan.
Setidaknya sejak pengunduran diri Bernardo Tavares, tim berjuluk Juku Eja ini punya waktu 30 hari untuk mencari pelatih baru.
Ketentuan ini tertuang dalam Pasal 19 Ayat 13 Regulasi Super league 2025/2026.
Klub yang mengganti pelatih kepala wajib memberitahukan PSSI dan I.League secara tertulis paling lambat H+3 pengakhiran kontrak.
“Klub juga wajib mendaftarkan pelatih kepala baru paling lambat 30 hari setelah menyampaikan surat pemberitahuan dan wajib memenuhi kualifikasi pelatih kepala sesuai Pasal 20 Regulasi ini,” bunyi Pasal 19 Ayat 13.
Jika nantinya gagal menemukan pelatih dalam kurung waktu tersebut, maka denda bisa dijatuhkan.
PSM bisa dijatuhi denda Rp100 juta hingga Rp200 juta jika mengabaikan regulasi.
“Pelanggaran terhadap ayat (13) Pasal ini akan dikenakan denda sebesar Rp100 juta. Jika melebihi 30 hari kedua, klub tidak mendaftarkan pelatih kepala maka berlaku tambahan denda sebesar Rp200 juta dan terus berlaku kelipatan,” tertulis di Pasal 19 Ayat 14.
Melihat situasi pelik ini, bukan hal yang mudah untuk menemukan pelatih baru sebagai pengganti Bernardo Tavares.
PSM Makassar setidaknya harus bekerja keras untuk mencari pelatih baru dalam kurung waktu 30 hari ini.
Untuk sementara, manajemen tim PSM Makassar menunjuk asisten pelatih Ahmad Amiruddin naik dan menduduki posisi pelatih sebagai caretaker atau pelatih sementara.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































