RMI-NU: Hasil Uji Lab Pelumas Food Tray MBG Impor dari China Positif Mengandung Minyak Babi, Sudah Digunakan 80 Persen Siswa Penerima MBG

2 hours ago 3
RMI-NU menolak penggunaan food tray impor asal China yang mengandung minyak babi untuk Program MBG pemerintah (Foto Istimewa)

FAJAR.CO.ID -- Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) mengungkap hasil uji lab food tray atau rantang program Makan Bergizi Gratis mengandung minyak babi. Food tray atau rantang sudah digunakan sebagai wadah makanan 80 persen siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) menegaskan telah menemukan kandungan tidak halal dalam food tray atau wadah makanan impor dari China yang digunakan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Minyak babi itu digunakan sebagai pelumas dalam proses pembuatan atau pencetakan food tray yang diimpor dari Chaoshan, China.

Atas temuan penggunaan minyak babi dalam proses pencetakan food tray atau wadah makanan program MBG itu, RMI-NU melakukan deklarasi penolakan terhadap food tray impor asal China tersebut.

Kecurigaan pelumas minyak babi yang terdapat pada food tray, diperoleh Wakil Sekretaris RMI-NU DKI, Ustaz Wafa Riansah ketika mengunjungi pabrikan food tray di Tiongkok. Sampel tersebut di bawa ke Indonesia untuk dilakukan tes laboratorium.

"Sampel pelumas yang kami bawa dari Tiongkok untuk dites di Indonesia. Tetapi tidak ada yang memiliki alat tes tersebut. Kemudian kami bawa kembali ke Tiongkok untuk dites, dan hasilnya ada kandungan minyak babi. Hasil tesnya sudah kami laporkan kepada beberapa pihak berwenang. Tetapi sampai saat ini belum mendapat respons,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/9).

Dilansir dari TEMPO, Wafa Riansyah, mengatakan dirinya melihat langsung pencampuran minyak hewani berupa lemak babi dalam proses pencetakan wadah makanan. “Waktu kami melihat proses pembuatan, itu ada campuran minyak hewani,” katanya di Jakarta Pusat, Rabu, 17 September 2025.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |