
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti dugaan bagi-bagi jabatan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kementerian Kehutanan.
Ia mempertanyakan urgensi merekrut begitu banyak kader partai ke dalam satu kementerian dan menilai hal tersebut sebagai praktik nepotisme politik yang berbahaya.
"Kan harus kita lihat, kebutuhannya apa merekrut (kader) partai ke dalam satu kementerian dan banyak sekali,” ujar Rocky dikutip pada Jumat (7/3/2025).
Menurutnya, satu-satunya alasan yang masuk akal dari rekrutmen besar-besaran kader partai di kementerian adalah untuk membangun jaringan kekuasaan dan mengamankan informasi.
Namun, ia menilai hal ini sebagai bentuk korupsi sejak dalam pikiran.
"Jadi sebetulnya satu-satunya keterangan adalah untuk neuri (menguasai), kan itu intinya. Niuri informasi lah atau membangun jaringan, tapi itu suatu korupsi sejak dalam pikiran,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rocky menyebut praktik ini sebagai upaya sistematis dalam memasang “peralatan sendiri” guna menjalankan kekuasaan dengan cara yang tidak sehat.
"Memasang peralatan sendiri untuk menjalankan kekuasaan dan cara menjalankannya betul-betul dibastikal (brutal)," tukasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa nepotisme politik semacam ini berpotensi menjadi masalah besar.
Terutama karena partai yang sama menguasai kementerian yang memiliki kepentingan ekonomi besar di dalamnya.
“Bagian nepotisme partai itu bisa, karena dari partai yang sama menguasai kementerian negara yang sebetulnya di dalamnya ada bisnis besar,” ungkap Rocky.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: