
FAJAR.CO.ID -- Menteri Industri Korea Selatan, Ahn Duk-geun, telah mengajukan permintaan kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) agar Korea Selatan dikecualikan dari rencana tarif baru.
Permintaan ini disampaikan dalam diskusi mengenai perluasan kerja sama bilateral di berbagai bidang, demikian menurut pernyataan kantornya pada Sabtu (1/3).
Ahn menyampaikan permintaan tersebut saat bertemu Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer, Menteri Dalam Negeri AS sekaligus Ketua Dewan Dominasi Energi Nasional Doug Burgum, serta sejumlah pejabat lainnya selama kunjungannya ke Washington, D.C., pekan ini, menurut Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan.
Kunjungan Ahn berlangsung di tengah kekhawatiran yang meningkat terkait rencana pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk memberlakukan tarif 25 persen terhadap semua impor baja dan aluminium, serta memperkenalkan tarif timbal balik, termasuk mempertimbangkan tarif baru terhadap mobil, chip semikonduktor, dan produk farmasi.
Kunjungan ini menjadi yang pertama dilakukan oleh pejabat setingkat menteri dari Korea Selatan ke Washington sejak Trump menjabat bulan lalu.
"Saya telah menyampaikan kekhawatiran bisnis Korea Selatan terkait rencana tarif (kepada pihak AS) dan meminta pengecualian," kata Ahn dalam pertemuan dengan wartawan di dekat Washington.
"Kami berencana melanjutkan diskusi terkait (dengan AS) melalui badan konsultatif tingkat kerja dengan tujuan meminimalkan potensi kerugian bagi perusahaan Korea, tambahnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: