
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana mengungkap motif teror hingga penyerangan busur pada sepuluh hari pertama Ramadan.
Hal ini diungkapkan Arya saat menggelar ekspose kasus di Mapolrestabes Makassar, Rabu (12/3/2025).
Diceritakan Arya, dari 27 tersangka yang ditahan, motif penyerangannya sama.
"Yang korban anggota polisi, (juga) karena papasan di jalan, lalu merasa ada ego lebih tinggi," ujar Arya kepada awak media.
"Mungkin saat itu mereka tidak tahu kalau dia anggota jadi mereka melakukan aksinya begitu saja," tambahnya.
Kata Arya, dari semua peristiwa yang terjadi, masing-masing berlangsung di Kecamatan Makassar, Mamajang, Bontoala, Manggala, Biringkanaya, dan Rappocini.
"Ini merata di sepuluh hari terakhir, kita sudah lakukan patroli tapi masih ada yang coba melakukan tindak pidana ini," tukasnya.
Dijelaskan Arya, tidak sedikit masyarakat yang terluka dan teraniaya karena perilaku para tersangka.
"Jadi ini tanpa ada masalah apapun, ada perasaan tidak suka, lalu melakukan pembusuran. Mereka (pelaku) sebenarnya punya kelompok sendiri-sendiri, tapi random," jelasnya.
Arya bilang, hanya satu peristiwa pembusuran yang memiliki motif berbeda. Ditengarai karena percintaan terhadap satu wanita yang sama. Tepatnya di Kecamatan Biringkanaya.
"Satu saja yang dendam terhadap korban, masalah perempuan, mereka suka kepada perempuan yang sama lalu terjadi pembusuran," tandasnya.
"Peristiwanya ini ada yang jam 1 malam, 3 malam, juga subuh. Jadi sepanjang malam. Selesai tarawih anak-anak muda ini sebenarnya sudah diingatkan dalam berbagai kesempatan. Tapi masih saja banyak dari mereka yang berkumpul di jalan," terangnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: