Pengamat politik Rocky Gerung
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik, Rocky Gerung buka suara mengenai aksi mendesak agar Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ditangkap dan diadili atas berbagai tuduhan kasus tindak pidana korupsi.
Aksi turun ke jalan ini digelar ratusan massa yang mengatasnamakan dirinya Gerakan Lintas Aliansi Adili Koruptor (Gladiator) di depan Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 2 Oktober 2025.
Rocky mengatakan, gerakan adili dan tangkap Jokowi ini akan terus menjadi isu yang akan mengganggu konsentrasi pemerintah. Karena baik Jokowi maupun Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah membuat gelisah bagi mereka yang ngotot melancarkan pembersihan dari unsur-unsur yang merusak demokrasi.
"Itu artinya harus segera ada proses (desakan adili dan tangkap Jokowi). Entah itu di DPR atau meja pengadilan. Tapi sekali lagi, bayangan isu ini akan selalu ada, dan akan mengganggu konsentrasi pemerintah. Karena itu pak Jokowi dan Gibran sudah menjadi kegelisahan dari mereka yang melihat politik itu dibersihkan dari unsur-unsur yang merusak demokrasi,” kata Rocky Gerung dikutip pada Sabtu (4/10/2025).
Rocky Gerung lantas mengingatkan pemerintah bahwa gerakan ini dikhawatirkan akan meluas ke daerah-daerah lain hingga akhirnya tuntutan rakyat akan sulit dibendung.
"Publik harus berhati-hati melihat bahwa negeri ini sedang dituntun untuk melakukan pemurnian habis-habisan. Selama isu itu berada dalam pembicaraan publik maka orasi-orasi mahasiswa untuk meminta percepatan atau perhatian publik, atau KPK terhadap keluarga Jokowi itu akan terus ada,” tegasnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































