Ungkap Luhut Sering Bahas Pengadaan Laptop, Rismon Minta Kejaksaan Jangan Berhenti di Nadiem

4 hours ago 5
Rismon Sianipar saat mengunjungi UGM, Jumat (20/6/2025).

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pakar forensik digital, Dr Rismon Hasiholan Sianipar, menantang Kejaksaan Agung untuk tidak berhenti pada mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, dalam pengusutan dugaan korupsi pengadaan laptop merah putih.

Rismon menegaskan, Kejagung juga harus memeriksa nama besar lain yang disebut-sebut terkait, termasuk Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Berani memeriksa Luhut, memangnya Luhut siapa? Kok bisa seperti kayak takut semua,” kata Rismon dalam keterangannya dikutip pada Rabu (10/9/2025).

Dikatakan Rismon, kasus ini tidak boleh hanya berhenti pada sosok Nadiem. Apalagi, nilai anggaran pengadaan laptop merah putih disebut mencapai Rp9,9 triliun atau hampir Rp10 triliun.

Dari jumlah tersebut, kerugian negara diperkirakan mencapai Rp1,98 triliun.

“Dulu seringkali Luhut bilang pengadaan laptop merah putih. Harusnya Kejaksaan tidak berhenti di situ (pada Nadiem),” tegasnya.

Rismon juga meminta agar Nadiem tidak mau menjadi korban sendirian.

“Jangan (hanya) Nadiem diperiksa, terus orang besar di baliknya seperti Luhut tidak diperiksa. Terus berhenti di Nadiem Makarim,” sesalnya.

Ia menambahkan, Nadiem seharusnya berani mengungkap siapa saja yang sebenarnya terlibat dalam kasus tersebut.

“Nadiem juga seharusnya jangan mau tenggelam sendiri di penjara. Harus berani mengungkap apa yang sesungguhnya, siapa yang terlibat, siapa saja menikmati uang tersebut,” kata Rismon.

Ia menegaskan, sudah saatnya Indonesia berbenah dalam pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |