FAJAR.CO.ID, MEDAN -- Dugaan pungutan liar (pungli) oleh oknum Polrestabes Medan kembali menjadi sorotan publik setelah akun X @neVerAl0nely mengunggah sebuah postingan yang mengkritisi kasus tersebut.
Dalam unggahannya, akun tersebut menyoroti adanya dugaan permintaan uang Rp2 juta oleh oknum polisi kepada orang tua pemilik sepeda motor Kawasaki Tracker kuning BM 4067 ZAS untuk bisa mengambil kembali motornya.
Namun, situasi semakin berkembang setelah pemilik motor, yang diidentifikasi dengan inisial RGW, muncul dalam sebuah video klarifikasi.
Dalam pernyataannya, RGW membantah adanya pembayaran kepada pihak kepolisian.
"Bahwasanya saya selaku pelapor motor pelacak tidak ada memberikan uang sepeser pun kepada penyidik yang berada di Polrestabes Medan," ujar RGW dalam video klarifikasinya.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Polrestabes Medan yang telah berhasil menemukan motornya.
Unggahan yang menyoroti pernyataan RGW ini justru memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama dari kalangan Pemuda Kota Medan.
Mereka menilai bahwa klarifikasi tersebut bukanlah bentuk transparansi, melainkan upaya pembenaran yang justru semakin merusak citra kepolisian.
"Namun, klarifikasi ini justru memicu reaksi keras dari berbagai pihak, termasuk Pemuda Kota Medan. Mereka menilai langkah Polrestabes Medan bukan sebagai bentuk perbaikan, melainkan upaya pembenaran yang justru semakin menurunkan kepercayaan masyarakat," tulis akun @neVerAl0nely dalam unggahannya.
Kasus ini pun semakin menjadi bahan perbincangan publik di media sosial. Banyak warganet yang mempertanyakan apakah klarifikasi dari pemilik motor murni atas kemauannya sendiri atau justru ada tekanan dari pihak tertentu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: