Vivo dan BP Batal Beli BBM dari Pertamina, Bahlil Ngeles Begini

3 weeks ago 26
Bahlil Lahadalia

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan hingga saat ini proses business to business (B2B) antara Pertamina dan badan usaha penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti PT Vivi Energy Indonesia (Vivo) dan APR (joint venture BP-AKR) masih berlangsung.

Dia mengatakan, pemerintah hanya sebagai jembatan antara Pertamina dengan badan usaha penyalur BBM. Kemudian, proses selanjutnya diserahkan ke masing-masing pihak.

“B2B-nya lagi dikomunikasikan. Saya kan udah katakan bahwa B2B-nya itu kolaborasi antara swasta dengan swasta. Ya, masih berjalan," katanya di BPH Migas, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).

Wakil Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Achmad Muchtasyar menjelaskan pasokan base fuel atau BBM yang diimpor oleh Pertamina belum dibeli badan usaha swasta, baik dari Shell, APR (join venture BP-AKR) maupun dari Vivo.

Achmad mengungkapkan, APR dan Vivo sebelumnya telah sepakat untuk membeli base fuel Pertamina, t

Tetapi diketahui base fuel Pertamina mengandung etanol 3,5%, maka kesepakatan kedua belah pihak batal. Hal ini tidak sesuai dengan kriteria mereka.

Padahal kata Achmad, menurut regulasi, kandungan etanol dalam BBM diperbolehkan hingga batas 20%.

"Isu yang disampaikan kepada rekan-rekan SPBU ini, adalah mengenai konten. Kontennya itu ada kandungan etanol. Nah, di mana secara regulasi itu diperkenankan, etanol itu sampai jumlah tertentu kalau tidak salah sampai 20% etanol, kalau tidak salah. Sedangkan ada etanol 3,5%," katanya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Rabu (1/10/2025).

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |