FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Masalah limbah plastik telah menjadi isu global yang membutuhkan perhatian serius. Banyak negara di dunia telah menerapkan berbagai kebijakan untuk mengurangi penggunaan plastik demi menjaga kelestarian lingkungan.
Dari berbagai upaya tersebut, berikut adalah lima negara yang berhasil menonjol dalam mengurangi penggunaan plastik:
Rwanda: Melarang Plastik untuk Masa Depan Bersih
Sejak 2008, Rwanda telah melarang penggunaan kantong plastik. Di bandara negara ini, wisatawan akan melihat larangan penggunaan plastik, dan petugas bahkan memeriksa barang bawaan untuk memastikan tidak ada kantong plastik yang masuk.
Langkah ini diikuti dengan penghapusan plastik sekali pakai secara menyeluruh. Warga Rwanda mendukung kebijakan ini, menciptakan kolaborasi erat antara pemerintah dan masyarakat. Hasilnya, Kigali, ibu kota Rwanda, dinobatkan sebagai kota terbersih di Afrika.
Jerman: Juara Daur Ulang Eropa
Jerman memimpin Eropa dengan tingkat daur ulang sampah tertinggi, yaitu 67 persen. Kesuksesan ini berkat sistem Pfandsystem yang diperkenalkan pada 2003. Sistem ini memberikan insentif berupa pengembalian uang kecil untuk botol dan kaleng yang dikembalikan ke tempat daur ulang resmi.
Antusiasme masyarakat tinggi, dengan tingkat pengembalian mencapai 98,4 persen!
Selain itu, Undang-Undang Pengemasan Jerman (VerpackG) yang diberlakukan pada 2019 menargetkan pengurangan kemasan berlebihan.
Swedia: Sampah Menjadi Energi
Swedia telah menggunakan teknologi WTE (Waste-to-Energy) sejak pertengahan abad ke-20. Hanya 1 persen sampah di Swedia yang berakhir di TPA, sementara 47 persen didaur ulang, dan 52 persen lainnya diubah menjadi energi untuk pemanas dan listrik.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: