Tumpukan kayu yang dibawa arus banjir
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Podcaster Hendra Purnama angkat bicara terkait penanganan bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Sumatra dan menelan ribuan korban terdampak, termasuk lebih dari 800 korban jiwa yang telah dikabarkan meninggal.
Hendra menyinggung ketimpangan respons pemerintah dalam menghadapi peristiwa besar yang menyangkut keselamatan rakyat.
“Minggu lalu gara-gara Tumbler, seseorang dipecat,” kata Hendra di trheads (6/12/2025).
Ia kemudian membandingkan bagaimana keputusan cepat diambil dalam urusan remeh, namun lambat ketika menyangkut tragedi besar yang merenggut ribuan nyawa.
“Minggu ini 800 plus nyawa hilang, dan belum ada yang dipecat,” tegasnya.
Hendra menyebut kondisi ini sebagai tanda bahwa negara sedang berada pada titik yang mengkhawatirkan.
“Negara ini udah gila,” Hendra menuturkan.
Lebih lanjut, ia menyinggung sikap pejabat yang dinilai tidak menunjukkan empati serta gagal memberikan kepemimpinan di tengah situasi darurat.
“Melihat kelakuan pejabat menghadapi musibah di Sumatera, saya yakin tak akan ada Indonesia cemas 2045,” kata Hendra.
Tidak berhenti di situ, ia blak-blakan merasa pesimis melihat arah kepemimpinan bangsa yang menurutnya masih tanda tanya.
“Adanya Indonesia pasrah 2045,” tandasnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IV DPR RI, Usman Husin, menyemprot Menteri Kehutanan, Raja Juli Antoni, dalam rapat kerja bersama Komisi IV di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
Usman menuding Raja Juli tidak memahami persoalan kehutanan dan meminta agar sang menteri mundur jika tak mampu mengatasi persoalan hutan yang semakin memicu bencana di Indonesia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































