Ahmad Khozinudin
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Advokat Ahmad Khozinudin kembali berbicara mengenai pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait proyek Kereta Cepat atau Whoosh.
Dikatakan Ahmad, sikap Prabowo yang menyatakan siap menanggung utang proyek tersebut menunjukkan kesan pasang badan untuk Presiden ke-7, Jokowi.
“Saat Presiden Prabowo Subianto menyatakan akan menanggung utang kereta cepat sekaligus meminta semua pihak tidak lagi meributkan," ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Kamis (6/11/2025).
"Saya langsung teringat yel-yel ‘Hidup Jokowi!’ yang dulu diteriakkan Prabowo dalam Kongres Gerindra,” tambahnya.
Ia menganggap keputusan Prabowo untuk mengambil alih beban utang proyek tersebut sama saja dengan mendeklarasikan hidup Jokowi kembali karena proyek itu merupakan kebijakan strategis era pemerintahan sebelumnya.
Selain itu, Ahmad juga menyinggung bahwa masyarakat sempat berharap kasus dugaan korupsi proyek Whoosh dapat membuka jalan hukum terhadap penyimpangan di masa lalu.
“Proyek Hambalang yang nilainya hanya beberapa triliun saja bisa menyeret pelakunya ke penjara," Ahmad menuturkan.
"Tapi proyek Whoosh yang menelan biaya hingga Rp120 triliun justru seolah bebas dari jerat hukum,” lanjut dia.
Baginya, langkah Prabowo membuat publik pesimistis terhadap penanganan kasus tersebut.
Ia bahkan menduga KPK berpotensi menutup penyelidikan tanpa hasil signifikan.
“KPK kemungkinan akan berujung anti klimaks, dengan menyatakan tidak ada unsur korupsi di kasus Whoosh,” kata Ahmad.
Ia menuding banyak proyek PSN era Jokowi menjadi kedok untuk perampasan lahan dan sumber daya publik.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:


















































