Bahaya Tidur Setelah Sahur: Waspadai Risiko Kesehatan yang Mengintai

1 month ago 55
Ilustrasi tidur. (int)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sahur merupakan salah satu momen penting dalam menjalankan ibadah puasa, terutama selama bulan Ramadan. Namun, kebiasaan tidur setelah sahur ternyata dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang patut diwaspadai. 

Para ahli kesehatan mengingatkan bahwa langsung tidur setelah makan dapat mengganggu sistem pencernaan dan memicu masalah kesehatan serius.

Gangguan Pencernaan

Tidur setelah sahur dapat menyebabkan makanan yang baru saja dikonsumsi tidak tercerna dengan baik. Hal ini terjadi karena tubuh membutuhkan waktu untuk mencerna makanan, dan posisi berbaring dapat mengganggu proses tersebut. Akibatnya, asam lambung dapat naik ke kerongkongan (refluks asam), menyebabkan sensasi panas di dada atau yang dikenal sebagai heartburn.

Risiko Obesitas

Makan sahur biasanya mengandung kalori yang cukup tinggi untuk memberikan energi selama berpuasa. Namun, jika langsung tidur setelah makan, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk membakar kalori tersebut. Kalori yang tidak terbakar akan disimpan sebagai lemak, sehingga meningkatkan risiko obesitas dalam jangka panjang.

Meningkatnya Kadar Gula Darah

Tidur setelah sahur juga dapat memengaruhi kadar gula darah. Saat tidur, metabolisme tubuh melambat, sehingga proses penyerapan gula dari makanan menjadi tidak optimal. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah, terutama bagi penderita diabetes atau mereka yang memiliki risiko diabetes.

Gangguan Tidur

Meskipun tidur setelah sahur terasa nyaman, kebiasaan ini dapat mengganggu kualitas tidur secara keseluruhan. Pencernaan yang sedang bekerja dapat membuat tubuh tidak sepenuhnya rileks, sehingga tidur menjadi tidak nyenyak. Akibatnya, Anda mungkin merasa lelah dan kurang berenergi saat bangun.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |