FAJAR.CO.ID — Memasak adalah seni yang membutuhkan perhatian pada setiap langkahnya, termasuk kapan waktu terbaik untuk menambahkan bumbu.
Tidak hanya memengaruhi rasa, tetapi waktu penambahan bumbu juga dapat berdampak pada nilai gizi makanan. Jadi, mana yang lebih baik untuk memasak secara sehat: memasukkan bumbu di awal, saat memasak, atau setelah masakan selesai? Berikut penjelasannya:
1. Memasukkan Bumbu di Awal: Cocok untuk Mengeluarkan Aroma
Menambahkan bumbu di awal memasak sering dilakukan untuk bahan-bahan tertentu, seperti bawang putih, bawang merah, jahe, atau rempah-rempah kering. Proses ini dikenal sebagai "tumis bumbu".
Keuntungan:
- Mengeluarkan aroma dan rasa bumbu lebih maksimal.
- Membantu membaurkan rasa ke dalam masakan.
Kekurangan:
- Jika menggunakan suhu terlalu tinggi, beberapa bumbu, seperti bawang putih, bisa gosong dan menghasilkan senyawa yang kurang sehat.
2. Menambahkan Bumbu Saat Memasak: Pilihan yang Ideal untuk Meresapkan Rasa
Menambahkan bumbu saat bahan utama sudah masuk ke dalam masakan adalah cara yang umum dilakukan. Misalnya, menambahkan garam, gula, atau kecap saat makanan sedang dimasak.
Keuntungan:
- Membantu rasa bumbu menyatu dengan bahan utama.
- Cocok untuk masakan berkuah atau tumisan.
Kekurangan:
- Jika bumbu dimasukkan terlalu awal, seperti garam atau gula, kandungannya bisa berubah dan kehilangan manfaatnya karena terkena panas terlalu lama.
3. Menambahkan Bumbu Setelah Masakan Matang: Pilihan untuk Mempertahankan Nutrisi
Menambahkan bumbu setelah makanan matang biasanya dilakukan untuk bumbu segar, seperti daun bawang, seledri, atau air jeruk nipis. Ini juga berlaku untuk garam pada beberapa jenis masakan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: