CIO BPI Danantara: Perang Tarif AS-China Jadi Peluang Emas bagi Investasi Indonesia

1 week ago 15
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Shi Jin Ping

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China memberikan dampak besar terhadap dinamika ekonomi global, termasuk Indonesia.

Namun, Chief Investment Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Pandu Sjahrir, menilai situasi ini bukan hanya menghadirkan tantangan, tetapi juga membuka peluang strategis bagi pasar modal nasional.

Menurut Pandu, pemberlakuan tarif balasan oleh Amerika Serikat, termasuk tarif 32% terhadap sejumlah komoditas dari Indonesia, memang menciptakan tekanan.

Namun, langkah Presiden AS Donald Trump yang mengecualikan produk elektronik dari daftar tarif, serta rencananya bertemu Presiden China Xi Jinping, dinilai menjadi sinyal positif bagi stabilitas pasar.

“Pasar modal Indonesia langsung merespons positif. Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik hampir 1% pada keesokan harinya. Ini seperti blessing in disguise bagi Indonesia,” ujar Pandu saat dijumpai di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (14/4/2025).

Ia juga menyebutkan bahwa ketegangan dagang tersebut menjadi momentum yang tepat untuk mempercepat reformasi struktural dalam negeri, termasuk deregulasi dan penciptaan iklim investasi yang lebih ramah.

Pandu mengapresiasi strategi Presiden Prabowo Subianto yang memperkuat fondasi ekonomi sebagai langkah yang tepat untuk menghadapi tantangan eksternal yang penuh ketidakpastian.

Lebih lanjut, Pandu mengatakan bahwa kondisi global yang tidak menentu justru mendorong banyak investor asing, terutama dari Amerika Serikat, untuk mencari alternatif investasi di pasar negara berkembang seperti Indonesia.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |