FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP, Ferdinand Hutahean angkat bicara terkait rencana Polda Metro Jaya melakukan penjemputan paksa terhadap mantan Ketua KPK, Firli Bahuri.
Ferdinand mendukung langkah tersebut, asalkan penyidik telah melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk kejaksaan.
"Saya mendukung langkah politis apabila memang Penyidik Polda Metro Jaya telah melengkapi berkas sesuai dengan petunjuk Kejaksaan," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (2/1/2025).
Ferdinand mengatakan bahwa dirinya berada di pihak Polda dalam rangka melaksanakan apa yang perlu dipersiapkan. "Saya berdiri bersama Polda untuk melaksanakan apa yang dirasa perlu dilakukan sesuai KUHAP," ucapnya.
Namun demikian, Ferdinand juga menyarankan agar perkara ini dihentikan jika belum memenuhi standar pembuktian yang kuat.
"Sebaiknya perkara ini dihentikan saja. Karena kalau kita bicara hukum adalah bicara tentang pembuktian," Ferdinand menuturkan.
Ferdinand menilai sulitnya kasus ini terletak pada kurangnya saksi kunci yang dapat memberikan kesaksian langsung terkait dugaan tindak pidana.
"Sulitnya kasus ini adalah kurangnya saksi yang melihat dan mendengar secara langsung telah terjadi peristiwa hukum sebagaimana yang disangkakan kepada Firli Bahuri," sebutnya.
Kata Ferdinand, itu merupakan pendapatnya sendiri pada sisi hukum. Sebab sejauh ini telah dua kali berkasnya dikembalikan oleh Jaksa dan tidak kunjung P21.
"Ini pendapat saya dari sisi hukum ya, kasus ini sudah layak dihentikan agar memiliki kepastian hukum baik terhadap Firli Bahuri maupun terhadap Penyidik," imbuhnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: