FAJAR.CO.ID, BALIKPAPAN -- Mantan pemain sekaligus asisten pelatih, Imran Amirullah, mengungkapkan keprihatinannya terhadap keterlambatan gaji yang menimpa para pemain dan staf pelatih PSM Makassar. Masalah ini, menurut Imran, bukanlah hal baru bagi tim berjuluk Juku Eja. Ia bahkan mengaku pernah merasakan hal serupa saat masih menjadi bagian dari tim.
"Kalau masalah nonteknis, saya tidak bisa terlalu banyak komentar karena yang tahu adalah orang-orang di dalam tim. Saya juga pernah mengalami situasi ini waktu di PSM," ujar Imran saat dihubungi oleh Fajar.co.id pada Minggu (1/12/2024).
Imran menyebutkan bahwa dalam kondisi seperti ini, seorang pelatih akan kesulitan untuk fokus pada taktik dan strategi jika persoalan nonteknis terus mengganggu. Meski begitu, ia menyarankan agar pelatih tetap menjaga soliditas tim di tengah situasi berat seperti sekarang.
"Ini memang situasi yang sulit. Pelatih harus tetap menjaga kekompakan dan mental pemain. Saya yakin pengurus akan berusaha menyelesaikan tanggung jawabnya, hanya saja mungkin butuh waktu," imbuhnya.
Sebelumnya, pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares, secara terbuka menyampaikan rasa frustrasinya terhadap manajemen tim. Komunikasi dengan Sadikin Aksa, bos PSM, sudah terputus selama hampir tujuh bulan. Hal ini membuat situasi internal tim semakin rumit.
"Pesan terakhir yang saya terima dari Pak Sadikin itu tanggal 13 Mei. Sekarang sudah 1 Desember," ungkap Tavares dalam konferensi pers jelang laga, Minggu (1/12/2024). Ia juga menambahkan bahwa dirinya tak lagi mendapat respons dari Fajrin, penghubung utama antara dirinya dan manajemen.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: