Gubernur Riau Peras Anak Buahnya, Pejabat Layaknya Preman Berseragam

3 hours ago 5
KPK resmi menetapkan Gubernur Riau Abdul Wahid sebagai tersangka kasus dugaan korupsi terkait pemerasan di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun anggaran 2025.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pendiri Komunitas Ngaji untuk Para Nubie 'Santrendelik' Ikhwan Syaefulloh menyoroti tajam soal jabatan yang salah gunakan saat ini.

Ia memberikan sorotan ini usai, Gubernur Riau, Abdul Wahid yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Fakta baru terungkap, dimana sang Gubernur memeras anak buah demi rencana bisa pergi ke tiga negara.

Abdul Wahid mengancam anak buahnya harus nurut satu 'matahari', yaitu dirinya sendiri, bila tidak mau dimutasi.

Alhasil, Abdul Wahid, Kadis PUPR Riau M Arief Setiawan, dan Tenaga Ahli Gubernur Riau Dani M Nursalam telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terhadap para bawahan di Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPR PKPP) Riau.

Lewat cuitan di akun media sosial Threads pribadinya, Ikhwan Syaefulloh memberikan sorotan tajamnya.

Ia menyebut jabatan yang di pegang di Indonesia ini bukan lagi sebagai amanah melainkan sudah dianggap sebagai lahan.

“Jabatan bukan lagi amanah, tapi Lahan.
Yang bahaya bukan preman rebutan parkir,” tulisnya dikutip Kamis (6/11/2025).

Pejabat-pejabat yang salah menggunakan jabatannya itu disebutnya sebagai preman berseragam.

“Justru preman berseragam—lengkap dengan stempel, anggaran, dan pasal ancaman,” sebutnya.

“Inilah negeri sukses,” jelasnya.

Ini semakin memperparah keadaan yang terjadi di Indonesia, dan fenomena pejabat layaknya preman pun sudah jadi fenomena baru.

“Sukses menyulap preman jadi pejabat. Pungli jadi regulasi. Pemerasan jadi budaya. Barangkali yang ketangkep cuman sial,” terangnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |