FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat Medsos, Jhon Sitorus menyampaikan kritik tajam terhadap kondisi etika dan moral masyarakat saat ini. Ia menyoroti bagaimana peristiwa yang melibatkan dua figur publik, Ustaz Miftah dan Ridwan Kamil, mencerminkan krisis yang lebih mendalam dalam masyarakat.
Menurut Jhon, peristiwa "menggoblok-goblokkan pedagang es teh" oleh Miftah dan aksi "menafkahi janda" oleh Ridwan Kamil menuai reaksi yang sama: keduanya ditertawakan oleh para pendukung masing-masing.
Hal ini, kata Jhon, menunjukkan bahwa banyak dari kita telah kehilangan kemampuan untuk membedakan mana yang pantas didukung secara moral dan mana yang layak dikritik.
Jhon menilai bahwa baik Miftah maupun Ridwan Kamil terbiasa merendahkan kelompok marginal. Mereka merasa nyaman melakukan hal tersebut karena validasi dari para pendukungnya yang bersorak dan bertepuk tangan.
Namun, ia menekankan bahwa permintaan maaf yang diajukan keduanya bukan karena kesadaran akan kesalahan, melainkan karena tekanan sosial. "Miftah masih butuh panggung untuk berceramah, Ridwan Kamil butuh panggung masa depan politiknya," tulis Jhon di X (Twitter), Kamis (5/12/2024).
Jhon juga mengingatkan masyarakat untuk introspeksi. Ia menyebut bahwa tawa spontan yang muncul terhadap kejadian-kejadian ini bisa jadi tanda bahwa masyarakat telah terpapar "virus takabur" yang perlahan merusak hati dan pikiran.
Sebelumnya, Pendakwah yang juga Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburahman alias Gus Miftah, tengah menjadi sorotan publik usai menghina dan mengolok-olok penjual es teh manis, Sunhaji.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: