
FAJAR.CO.ID – Bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Setiap hari di bulan suci ini memiliki keistimewaan tersendiri, termasuk hari ke-10 Ramadan.
Hari ini sering dianggap sebagai momentum penting untuk introspeksi diri dan meningkatkan kualitas ibadah.
Hari ke-10 Ramadan menandai sepertiga perjalanan bulan suci. Para ulama mengingatkan bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk mengevaluasi amal ibadah yang telah dilakukan selama sepuluh hari pertama.
Apakah kita sudah memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal, atau justru terlena oleh rutinitas duniawi?
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Ramadan awalnya rahmat, pertengahannya ampunan, dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” (HR. Ibnu Khuzaimah).
Hari ke-10 Ramadan bisa dikatakan sebagai pintu gerbang menuju fase pengampunan (maghfirah) yang dimulai pada sepuluh hari kedua. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, shalat malam, sedekah, dan membaca Al-Qur'an.
Selain itu, hari ke-10 Ramadan juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga konsistensi dalam beribadah. Banyak orang yang semangat beribadah di awal Ramadan, namun mulai menurun di pertengahan. Padahal, Ramadan adalah kesempatan emas untuk meraih pahala berlipat ganda dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Ustaz Ahmad Fauzi, seorang dai ternama, mengingatkan, “Hari ke-10 Ramadan adalah waktu yang tepat untuk memperbaiki niat dan memperkuat tekad. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas ini hanya karena kelelahan atau kesibukan dunia.”
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: