Kritik Narasi Pengentasan Kemiskinan, Islah Bahrawi: Rakyat Bukanlah Pasar Saham

1 month ago 24
Islah Bahrawi

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia (JMI), Islah Bahrawi harap pemerintah menghentikan narasi pengentasan kemiskinan.

Hal itu menanggapi ihwal wacana pembangunan sekolah rakyat khusus untuk anak dari keluarga tidak mampu dan tergolong miskin ekstrem.

Menurutnya, itu akan memperkuat penyekatan di bidang pendidikan antara yang miskin dan kaya.

Dia menyebut, semakin lama negara ini akan penuh oleh tembok-tembok tinggi tapi lalai membangun jembatan. Bahkan pendidikan bagi yang miskin dan kaya pun akan disekat secara administratif oleh negara.

“Hirarki yang dibangun berdasarkan kepemilikan uang adalah cara primitif. Rakyat bukanlah pasar saham, di mana ukuran tertingginya adalah uang,” kata Islah Bahari dalam akun X, pribadinya, Senin, (6/1/2025).

“Banyak orang pintar yang nasibnya tersungkur karena kalah oleh orang bodoh yang memiliki ‘dekengan pusat’. Orang menjadi miskin bukan karena malas, tapi karena ruang sosial, ekonomi dan politik yang terbata,” lanjutnya.

Lebih lanjut kata dia, soal "miskin dan kaya" jangan pernah digiring kepada isu pelayanan, tapi lebih kepada kesetaraan kesempatan.

“Pemanjaan pelayanan kepada kaum miskin, sama saja dengan menjadikan miskin sebagai zona nyaman. Hentikan semua narasi ‘pengentasan kemiskinan’, jika pada sisi yang lain, negara masih saja membangun ‘tembok kasta’ dan memberi impunitas kepada kaum kaya raya,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko menyatakan ada beberapa cara untuk mengentaskan kemiskinan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |