FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Memilih jurusan kuliah merupakan langkah penting yang memengaruhi masa depan seseorang. Namun, di Indonesia, banyak mahasiswa merasa salah jurusan setelah memulai perkuliahan.
Fenomena ini terjadi karena berbagai faktor yang melibatkan aspek internal dan eksternal. Berikut penjelasan lengkapnya.
Kurangnya Pemahaman Diri
Banyak calon mahasiswa belum benar-benar memahami minat dan bakat mereka. Akibatnya, mereka memilih jurusan yang terlihat populer atau hanya sekadar menarik di permukaan, tanpa mempertimbangkan apakah itu sesuai dengan kepribadian dan kemampuan mereka.
Tekanan dari Orang Lain
Tekanan dari orang tua, keluarga, atau teman juga menjadi faktor utama. Orang tua sering kali mengarahkan anak ke jurusan tertentu karena dianggap menjanjikan secara finansial atau sesuai tradisi keluarga, meskipun jurusan tersebut tidak sesuai dengan minat sang anak.
Minimnya Informasi Tentang Jurusan
Sebagian besar calon mahasiswa tidak melakukan riset mendalam tentang jurusan yang akan mereka pilih, seperti mata kuliah yang akan diambil, metode pembelajaran, dan prospek karier. Hal ini membuat ekspektasi mereka tidak sesuai dengan kenyataan.
Ekspektasi yang Tidak Realistis
Harapan yang terlalu tinggi terhadap jurusan tertentu juga menjadi masalah. Misalnya, menganggap jurusan tertentu akan mudah dijalani atau menjamin karier cemerlang, namun kenyataannya justru sebaliknya.
Ikut-ikutan Teman
Tidak sedikit mahasiswa memilih jurusan hanya karena ingin tetap bersama teman-teman mereka. Pilihan ini sering kali mengabaikan pertimbangan pribadi dan akhirnya membuat mereka tidak menikmati perkuliahan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: