
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus senior Malem Sambat Kaban ikut angkat bicara terkait isu dugaan ijazah palsu yang menyeret nama mantan Presiden RI ke-7, Jokowi.
Ia menilai, kehidupan yang dibangun di atas kebohongan pada akhirnya akan membawa kesengsaraan.
“Kepalsuan hidup berakhir sengsara dan petaka,” ujar Kaban di X @MSKaban3 (11/4/2025).
Kaban menyinggung bahwa secerdik apa pun seseorang membungkam publik dengan dukungan buzzer dan upaya pengelakan, kebenaran tak akan selamanya bisa disembunyikan.
“Berijazah palsu, secerdik apa pun membungkam dengan buzzeris milionaris, menghindar, dan ngeles, pasti ada ajalnya,” katanya.
Ia juga menyoroti belum adanya penampilan resmi dokumen asli ijazah Jokowi ke hadapan publik, yang menurutnya menimbulkan tanda tanya besar.
"Ijazah asli mantan Presiden RI ke-7 belum pernah ditunjukkan secara terbuka ke masyarakat. Yang beredar justru ditengarai sebagai palsu," tegasnya.
Kaban menilai, jika dugaan tersebut terbukti, maka hal ini merupakan musibah besar bagi bangsa dan negara.
Sebelumnya, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahean, turut menyoroti polemik seputar keaslian ijazah Presiden ke-7 RI, Jokowi.
Ia menilai, isu tersebut seharusnya tidak perlu berlarut-larut jika disikapi secara terbuka.
Apalagi, baru-baru ini mantan dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar menantang Universitas Gajah Mada (UGM) untuk mengungkap data Kuliah Kerja Nyata (KKN) Jokowi.
"Polemik soal ijazah Jokowi ini kan sebetulnya hal mudah diselesaikan. Mengapa ini berlarut-larut, bertahun-tahun tidak tuntas?," ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Kamis (10/4/2025).
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: