
FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri mendapat sorotan publik. Juga menuai pro kontra.
Eks Sekretaris Badan Usaha Milik Negara Muhammad Said Didu optimis dengan pertemuan itu. Ia berharap pertemuan yang diabadikan melalui sebuah foto itu jadi simbol.
“Semoga foto ini menjadi simbol terbebasnya Bapak Presiden dari Geng SOP (Solo, Oligarki, Parcok),” kata Didu dikutip dari unggahannya di X, Rabu (9/4/2025).
Didu tak membeberkan siapa yang dimaksudnya sebagai Geng SOP. Namun Geng Solo kerap digunakan untuk menggambarkan Presiden ke-7 Jokowi.
Di sisi lain, Didu berharap di enam bukan Prabowo menjabat, akan ada perubahan besar.
“Berharap tepat 6 bulan Presiden Prabowo berkuasa (20 April 2025) terjadi perubahan besar yang memberikan harapan perbaikan,” ujarnya.
Adapun pertemuan Prabowo dan Megawati di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/4/2025) malam. Digelar secara tertutup.
Sementara itu, Ketua Harian Gerindra, Dasco, menegaskan tidak ada kewajiban bagi Prabowo untuk meminta izin atau memberi laporan kepada siapa pun, termasuk Jokowi, untuk melakukan pertemuan bersifat silaturahmi.
“Saya rasa enggak ya, ini kan pertemuan silaturahmi boleh dengan siapa saja,” ujar Dasco di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Dasco menjelaskan bahwa momen Lebaran menjadi alasan utama pertemuan antara dua tokoh besar bangsa tersebut. Selama sekitar satu setengah jam, Prabowo dan Megawati berbincang santai namun mendalam, membahas perjalanan kepemimpinan dan masa depan Indonesia.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: