Prabowo Ingin Tampung Warga Palestina di Indonesia, Tragedi Nakba Kembali Jadi Perbincangan

1 week ago 25
tragedi nakba. (INT)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto ingin menampung warga Palestina di Indonesia.

Keinginan presiden Republik Indonesia ini, memunculkan ragam tanggapan yang tentunya pro dan kontra.

Publik pun kembali teringat peristiwa lama yang merupakan tragedi tidak terlupakan bagi masyarakat Palestina, yakni tragedi Nakba.

Dilansir dari berbagai sumber, Nakba Palestina merupakan suatu tragedi yang Mengubah Sejarah Bangsa Palestina. Nakba, yang berarti "malapetaka" dalam bahasa Arab, merujuk pada peristiwa pengusiran dan eksodus massal lebih dari 700.000 warga Palestina dari tanah mereka pada tahun 1948, bersamaan dengan pembentukan negara Israel.

Tragedi ini tidak hanya menciptakan krisis kemanusiaan besar, tetapi juga menjadi akar konflik berkepanjangan antara Israel dan Palestina yang masih berlangsung hingga kini.

Tragedi ini berawal pada abad ke-20, wilayah Palestina berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman, kemudian menjadi mandat Inggris setelah Perang Dunia I.

Dalam periode ini, meningkatnya migrasi Yahudi ke Palestina, yang didorong oleh gerakan Zionis dan didukung oleh Deklarasi Balfour 1917, mulai menimbulkan ketegangan dengan penduduk Arab Palestina yang sudah menetap di wilayah tersebut selama berabad-abad.

Ketika Inggris menyerahkan isu Palestina ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada tahun 1947 PBB mengeluarkan Resolusi 181, yang menyarankan pembagian wilayah Palestina menjadi dua negara: satu Yahudi dan satu Arab.

Rencana ini ditolak oleh mayoritas penduduk Arab Palestina karena dianggap tidak adil. Ketika Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 14 Mei 1948, negara-negara Arab tetangga pun menyatakan perang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |