Presidential Threshold Dicabut, Prabowo Wajib Waspadai Manuver Jokowi

1 month ago 20
Prabowo dan Jokowi.

Oleh: Heru Subagia
(Pengamat Politik, Alumni Fisipol UGM)

Perjalanan Pilpres 2024 penuh liku dan drama politik yang bikin miris dan pilu. Penuh kepentingan dan juga target politik yang kasar dan menyesatkan.

Dalam ukuran bulan saja, politik berubah. Pada akhir tahun 2023, publik dibikin panas kupingnya dengan putusan MK yang mengabulkan putusan soal batas usia capres-cawapres bisa di bawah 40 tahun dengan syarat memiliki pengalaman sebagai kepala daerah atau penyelenggara negara.

Drama akhir dipastikan memihak penguasa saat itu di mana Presiden Jokowi sedang punya hajat politik. Hasil putusan 90/PUU-XXI/2023 terhadap pasal 169 huruf q Undang-undang (UU) No.7/2017 tentang Pemilihan Umum (Pemilu) itu telah membuka peluang Gibran menjadi cawapres dalam kontestasi Pemilu 2024.

Atas kejadian di atas, penulis menaruh kecurigaan mendalam terhadap potensi kekuatan serta pengaruhnya Joko Widodo alias Jokowi paska turun dari jabatan presiden RI Ke-7. Berkeyakinan jika Jokowi kembali akan all out untuk kembali lagi secara penuh dan utuh dalam konstelasi dan kontestasi politik nasional. Menghidupkan dinasti politik dan juga menjaga keberlangsungan Gibran sebagai Wapres sampai akhir jabatannya.

Bukan dirinya yang kembali menjadi presiden, namun kekuatan Jokowi terletak dalam pendelegasian untuk menunjuk orang paling tepat memegang jabatan. Jokowi terbukti sudah berhasil infiltrasi politik dan membangun sebuah kartel politik.

Orang umum tidak paham apa yang sedang dilakukan oleh Jokowi, manuver dan juga operasi intelijen yang dilakukan. Inilah kehebatan Jokowi yang pandai dan jeli memanipulasi fakta dan juga bergerak di bawah tanah.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |