FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang digaungkan oleh Presidium Penyelamat Organisasi. Wacana itu diklaim sebagai aspirasi dari Jamiyan NU.
Hal tersebut ditegaskan Presidium Penyelamat Organisasi MLB NU Bidang Hukum dan Organisasi, Jafar Shodiq. Dia menyebut, MLB NU merupakan aspirasi yang disampaikan jamiyah NU. Ia menegaskan, MLB NU harus dipandang secara bijaksana.
Karena bukan dilakukan dengan cara-cara sikap merendahkan, apalagi phobia dengan memobilisasi seluruh struktural NU yang diduga dengan pola-pola pendekatan kekuasaan yang bersifat intimidatif.
"Muktamar Luar Biasa istilah yang legal dan diatur dalam AD/ART NU. Segala norma ketentuan dalam AD/ART adalah hal yang harus dipedomani dan menjadi rujukan bersama seluruh jamiyah Nahdliyin tidak terkecuali hanya oleh Pengurus NU," kata Jafar Shodiq kepada wartawan, Minggu (1/12).
Ia menilai, Ketua Umum PBNU lupa dengan napas dan ruh organisasi yang hadir dari semangat spiritual para ulama-ulama pesantren. Menurutnya, alih-alih melakukan tabayyun terhadap seluruh fenomena sikap dan segala keputusan PBNU dalam menahkodai kepengurusan, justru menjauh dan bahkan menisbikan ulama-ulama pesantren.
Ia menyesalkan, beberapa tokoh ulama pesantren di daerah-daerah yang telah banyak berkiprah baik dalam kultural maupun struktural justru dipecat. Bahkan hingga di bully secara terbuka di media sosial maupun pemberitaan elektronik.
"Sungguh sangat ironis jauh dari akhlak ke NU. Sejarah juga mencatat dinamika dalam NU mengenai friksi atau perbedaan pandangan sudah lazim yang tentu bentuk-bentuk penyelesaian dengan cara yang ber akhlak dengan tetap menjunjung mulia keilmuan, kefaqihan tokoh-tokoh para Muharrik NU," ujar Jafar.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: