FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Ramadan selalu menjadi momen yang istimewa bagi umat Islam di Indonesia. Selain sebagai waktu memperkuat ibadah, bulan suci ini juga sering menjadi waktu untuk memupuk nilai-nilai keagamaan, khususnya di kalangan generasi muda.
Baru-baru ini, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa pihaknya tengah menggulirkan wacana untuk meliburkan sekolah selama Ramadan.
Di Sulsel, isu ini turut menjadi perhatian. Ketua TIM HDI Kanwil Kemenag Sulsel, Mawardi, menyampaikan pandangan lembaganya terkait wacana ini.
"Pada prinsipnya (kami mendukung kebijakan Menteri) seperti itu, tapi wacana ini kan harus tetap melalui mekanisme lintas Kementerian," ujar Mawardi kepada fajar.co.id, Selasa (31/12/2024).
Dikatakan Mawardi, pihaknya saat tetap menunggu apa yang menjadi keputusan pemerintah pusat.
"Hal ini kan masih sebatas wacana dari Kementerian Agama, belum menjadi keputusan resmi pemerintah," lanjutnya.
Kata Mawardi, setiap penetapan libur, tidak terkecuali Ramadan, selalu dibahas dalam rapat tingkat Menteri bedama Kementerian atau lembaga lain.
"Karena biasanya penetapan libur bulan penuh selama Ramadan itu perlu dibahas dalam rapat," sebutnya.
Ia menjelaskan, kebijakan serupa pernah diterapkan pada era Presiden keempat RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
"Pemerintah Indonesia memang pernah punya kebijakan meliburkan siswa sekolah selama satu bulan Ramadan ketika era Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur," Mawardi menuturkan.
Saat itu, tujuan utamanya adalah memberikan waktu bagi siswa untuk mendalami ilmu agama dan fokus beribadah selama bulan suci.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: