Revisi UU TNI Tuai Kritik, Tere Liye: Yang Kampungan Itu Saat Tentara Mau Semua Jabatan

1 day ago 9
Pangkostrad Letjen TNI Maruli Simanjuntak

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Penulis terkenal Tere Liye melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan TNI aktif yang menduduki jabatan sipil.

Kritik ini disampaikan sebagai respons terhadap pernyataan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak yang menyebut keberatan terhadap hal tersebut sebagai pemikiran kampungan.

Tere Liye justru mempertanyakan standar yang diterapkan terhadap anggota militer ketika terlibat dalam kasus hukum.

"Yang kampungan itu adalah saat tentara melakukan kejahatan, eeh dia minta diadili lewat pengadilan militer," ujar Tere Liye di Instagram pribadinya @tereliyewritter (13/3/2025).

Ia juga menyinggung gaya hidup sebagian jenderal yang dinilai tidak sesuai dengan penghasilan mereka.

"Yang kampungan itu adalah saat jenderal-jenderal yang gajinya, penghasilannya nggak nyambung dengan kekayaannya; hartanya puluhan, ratusan miliar," tukasnya.

Lebih lanjut, ia mengkritik cara sebagian pihak membela diri dari kritik publik.

"Yang kampungan itu adalah saat orang-orang ini baperan dikritik. Nuduh ada agenda asing," TerenLibe menuturkan.

"Nuduh ada kepentingan. Dia kesal banget dikritik oleh rakyat sendiri. Padahal ngaku TNI bersama rakyat," tambahnya.

Tere Liye juga menyoroti ambisi sebagian anggota militer yang ingin menguasai berbagai sektor di luar kemiliteran.

"Yang kampungan itu adalah ada militer yang maruk, dia pengen berpangkat hingga jenderal, dia pengen juga kerja di BUMN, sipil; dia pengen di politik, pengen semua," katanya.

Penulis novel 'Teruslah Bodoh Jangan Pintar' ini menyinggung praktik perubahan aturan demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |