Sekolah Rakyat Ditarget Mulai Tahun Ini, Butuh 60 Ribu Guru dengan Anggaran Rp100 M per Sekolah 

1 month ago 42
Murid SD Pertiwi Nusantara belajar sambil tutup hidung karena bau pembuangan limbah PT Kima. (Foto: Suryadi/RakyatSulsel/FAJAR Group)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah mewacanakan sekolah rakyat. Sekolah Rakyat rencananya akan diterapkan pada tahun ajaran 2025-2026 ini. 

“Ya, dalam bulan ini, akhir bulan ini atau bulan depan sudah dimulai. Kalau nanti memang sudah artinya disetujui oleh Presiden perencanaan kita ini. Semuanya tergantung arahan Presiden,” kata Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, Senin, (10/3/2025).

Sarana dan prasarana penyelenggaraan Sekolah Rakyat nantinya terdiri dari jenjang SD, SMP, dan SMA dengan konsep boarding school (asrama).

Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyampaikan, lemerintah menganggarkan Rp100 miliar untuk pembangunan satu sekolah rakyat. Saat ini sudah ada 50 sekolah rakyat yang sudah dapat dibuka.

“Anggaran tergantung perkembangan. Nanti, Pak Mensos lebih detail. Tergantung kebutuhan masing-masing lokasi, rata-rata ya Rp 100 miliar untuk satu sekolah,” jelas Cak Imin.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan sekolah rakyat ini butuh 60 ribu guru.

Ada dua opsi terkait ini yakni mendistribusikan guru yang sudah ada atau melakukan rekrutmen baru.

“Itu nanti kita cari skemanya. Nanti mendistribusikan guru yang sudah ada atau rekrutmen baru. Nanti masih proses yang panjang,” kata Mu'ti.

Ada dua opsi kurikulum yang akan digunakan Sekolah Rakyat. Yakni penggunaan kurikulum internasional seperti Sekolah Unggulan Garuda atau penggunaan kurikulum nasional.

Program sekolah rakyat ini bertujuan memberikan akses pendidikan gratis bagi masyarakat kurang mampu. (*)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |