FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Di balik kesibukan aparat penegak hukum yang sering kali menjadi sorotan, Kejati Sulsel justru menunjukkan kinerja yang patut diacungi jempol.
Refleksi kinerja sepanjang tahun 2024 memotret dedikasi mereka dalam menjaga hukum, memberantas korupsi, dan bahkan menyelamatkan keuangan negara.
“Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai pengayom hukum di Sulsel. Transparansi kinerja kepada masyarakat adalah wujud komitmen kami,” ujar Kasipenkum Kejati Sulsel, Soetarmi, Selasa (31/12/2024).
Di bidang pembinaan, Kejati Sulsel mengelola anggaran negara dengan efisien.
Dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sebesar Rp330,39 miliar, realisasi mencapai 93,8 persen.
Tidak hanya itu, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) melampaui target, dari yang semula dipatok Rp15,16 miliar menjadi Rp24,42 miliar, atau 161,05 persen.
“PNBP ini berasal dari berbagai sumber, seperti uang pengganti tindak pidana korupsi, hasil pencucian uang, hingga denda tilang,” jelas Soetarmi.
Tahun 2024 menjadi tahun produktif untuk tim Intelijen Kejati Sulsel. Melalui program andalan mereka, Tim Tangkap Buronan (Tabur), sebanyak 15 Daftar Pencarian Orang (DPO) berhasil diamankan.
Tidak hanya berfokus pada penindakan, program edukasi seperti Kenali Hukum Jauhi Hukuman menjangkau ribuan peserta.
Kegiatan seperti Jaksa Masuk Sekolah, Jaksa Menyapa, dan penerangan hukum menjadi jembatan pengetahuan bagi masyarakat.
Korupsi menjadi salah satu perhatian utama Kejati Sulsel. Dari 128 kasus dugaan korupsi yang diusut, sebanyak 112 kasus berhasil naik ke tahap penyidikan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: