Sindir Jokowi Terkait Laporan OCCRP, Dokter Tifa: Tidak Terlihat Lagi Keluyuran

1 month ago 14
Pegiat Media Sosial, Dokter Tifa

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Ahli epidemiologi dan pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma, yang dikenal dengan nama Dokter Tifa, kembali melontarkan kritik pedas terhadap Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi.

Kali ini, ia menyampaikan sindirannya terkait laporan OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang mencantumkan nama Jokowi dalam dugaan korupsi.

"Makhluk berkemeja putih bercelana hitam sudah tidak terlihat lagi keluyuran dan seliweran kemana-mana," ujar Tifa dalam keterangannya di aplikasi X @DokterTifa (4/1/2025).

Dibeberkan Tifa, sikap Jokowi sontak berubah dan terkesan menghindari publik pasca laporan itu dirilis.

"Cuma berani nongolin kepala di pintu pagar, sejak OCCRP. Aarrggh Indonesiaku dirusak kodok," tandasnya.

Setelah Presiden ke-7 Jokowi dinobatkan sebagai salah satu pejabat paling korup di dunia oleh OCCRP, berbagai tokoh publik dan pendukungnya berlomba-lomba membela.

Setelah Arief Poyuono (Gerindra), Irma Suryani (NasDem), dan Muhammad Romahurmuziy (PPP), kini giliran Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali, Dedy Nur, yang angkat bicara.

Selain Jokowi, terdapat lima pemimpin dunia yang masuk dalam nominasi tersebut.

Di antaranya, Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, hingga pebisnis India Gautam Adani.

Sementara di urutan pertama adalah Presiden Suriah Bashar al-Assad yang kini lari ke Rusia.

Sekadar diketahui, OCCRP merupakan organisasi jurnalisme investigasi dunia yang fokus pada isu korupsi dan kejahatan terorganisasi. Tempo salah satu media yang menjalin kolaborasi dengan OCCRP.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |