
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberi jaminan terkait Danantara yang menurutnya bakal bebas dari korupsi dan konflik kepentingan.
Ia menegaskan bakal terus bekerja sama dengan CEO Badan Pelaksana Danantara Rosan Roeslani serta Menteri BUMN Erick Thohir. Ini sejalan dengan misi yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengelola Danantara.
"Seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden (Prabowo), (Danantara) harus dikelola secara prudent (dan) transparan karena ini adalah harta untuk anak cucu kita," kata Sri Mulyani, belum lama ini.
"Kita akan mendesain dengan tata kelola di mana whistleblower ada, oversight cukup kuat, penekanan untuk tidak ada konflik kepentingan, dan bebas korupsi," janjinya.
Perlu diketahui, Sri Mulyani juga menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Danantara itu juga menyinggung soal perubahan skema pengelolaan dividen BUMN.
Pernyataan tersebut kemudian ditanggapi oleh mantan sekertaris BUMN, Said Didu.
Melalui cuitan di akun media sosial X, Said Didu berharap hadirnya Danantara bisa memberikan dampak besar khususnya untuk BUMN.
“Semoga DANANTARA buat terang kegelapan BUMN selama 10 thn terakhir,” tulisnya dikutip Jumat (11/4/2025).
Namun, ia menyebut ada beberapa cara yang perlu ditempuh. Seperti jangan jadikan BUMN sebagai tempat penampungan Caleg gaga dan sebagainya.
Kemudian ia meminta menghentikan penugasan proyek hingga kerja sama titipan oligarki.
Caranya pertama tidak lagi jadikan BUMN sebagai tempat penampungan caleg gagal, relawan/timses nganggur, dan buzzer penjilat.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: