Soeharto di Vancouver, Kanada, November 1997. Foto: John Gibson/AFP
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pro kontra pemberian gelar pahlawan bagi Presiden ke-2 Soeharto makin ramai. Tagar #SoehartoBukanPahlawan terus menggema.
Kader PDIP Mohamad Guntur Romli alias Gun Romli membeberkan, Soeharto pernah dipecat sebagai Pangdam Diponegoro pada 1959. Akibat dugaan korupsi dan penyelundupan.
“Fakta Sejarah: Soeharto dipecat dari Pangdam Diponegoro karena kasus korupsi dan penyelundupan #SoehartoBukanPahlawan,” kata Gun Romli dikutip dari unggahannya di X, Jumat (7/11/2025).
Tuduhannya beragam. Mulai dari menjual besi sampai penyelundupan beras dan gula.
“Tuduhan ini meliputi penjualan besi tua aset militer yang sudah terbengkalai serta penyelundupan beras dan gula melalui barter ke Singapura,” ujarnya.
Praktik itu, kata Gun Romli melibatkan pengusaha, yang kini dikenal sebagai konglomerat besar di RI. Yaitu Salim Group.
“Yang melibatkan rekan bisnis seperti Bob Hasan dan Sudono Salim (bos Salim Group),” ucapnya.
Meski demikian, Soeharto menganggap tindakannya untuk kepentingan rakyat.
“Menurut penjelasan Soeharto sendiri, tindakan itu dilakukan atas wewenang darurat sebagai Penguasa Perang untuk kepentingan rakyat Jawa Tengah, di mana beras dibutuhkan lebih dulu daripada gula,” jelasnya.
Sejumlah pimpinan TNI waktu itu murkan. Seperti Ahmad Yani dan A.H. Nasution.
“Kasus ini memicu kemarahan Jenderal Ahmad Yani yang konon menempeleng Soeharto, dan Jenderal A.H. Nasution hampir memberi hukuman berat karena dianggap menyalahgunakan institusi militer untuk mengumpulkan dana dari perusahaan swasta di wilayahnya,” paparnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































