FAJAR.CO.ID, MAROS – Jumlah kasus kekerasan seksual di Kabupaten Maros Tahun 2024 ini tidak mengalami peningkatan signifikan jika dibanding tahun 2023 lalu.
Dimana berdasarkan data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Maros tercatat ada 58 orang pelecehan seksual sepanjang 2024. Sedangkan tahun 2023 jumlah korban mencapai 66 orang.
Kepala DP3A Maros, Andi Riswan Akbar mengatakan tahun ini jumlah korban kekerasan seksual tahun 2024 ada sekitar 58 orang.
"Itu terdiri dari 52 orang perempuan dan 6 orang laki-laki," sebutnya.
Diakuinya, jika berdasarkan jumlah kasus, jumlahnya tidak mengalami peningkatan signifikan. Hanya saja jumlah korban anaknya dalam satu kasus itu ada yang banyak.
"Kekerasan seksual memang terjadi peningkatan karena jumlah korbannya yang besar. Bukan kasusnya yang tinggi. Karena kasus terakhir setelah ada laporan kasus pelecehan di pesantren beberapa waktu lalu, dimana jumlah korban mencapai 20 orang. Sehingga jumlah korbannya meningkat," jelasnya.
Dia mengatakan, kalau dibandingkan tahun 2023, angka pelecehan di Maros cenderung menurun.
"Tahun 2023 jumlah korban mencapai 66 orang, 48 orang perempuan dan 18 orang laki-laki," sebut Mantan Camat Turikale ini.
Diakuinya kasus pelecehan di Kabupaten Maros ini paling banyak terjadi di lingkungan sekitar masyarakat.
"Jadi paling banyak di lingkungan masyarakat, namun ada juga yang terjadi di sekolah," jelasnya.
Berbagai upaya pun tengah dilakukan untuk meminimalisir angka pelecehan seksual ini.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: