![](https://fajar.co.id/wp-content/uploads/2025/01/IMG_20250116_140722.jpg)
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR koordinator bidang (Korbid) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Cucun Ahmad Syamsurijal menyoroti tuntutan dosen Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya di lingkungan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) yang menuntut pencairan tunjangan kinerja (tukin).
Cucun menekankan pentingnya negara memberikan penghargaan yang lebih baik bagi dosen. Termasuk, kata Cucun, dari sisi kesejahteraan yang dapat memicu semangat dalam menjalankan profesi.
“Para dosen berjasa dalam mendidik para tunas bangsa yang akan menjadi agen pembangunan Indonesia ke depan. Negara berkewajiban untuk memberikan kesejahteraan yang layak bagi mereka,” katanya di Jakarta, Kamis (16/1/2025).
Ia khawatir jangan sampai kekecewaan para dosen berdampak pada kegiatan pendidikan di kampus.
"Karena anak-anak kita yang nantinya akan dirugikan jika dosen tidak mengajar,” kata Doktor Ilmu Administrasi Publik dari Universitas Padjajaran (UNPAD) itu.
Diketahui, berbagai dosen yang menuntut tukin menyuarakan kegelisahannya. Sebab tak sedikit dosen ASN yang hanya mendapatkan take home pay di bawah Rp3 juta untuk dosen perguruan tinggi negeri (PTN) dan di bawah Rp2 juta bagi perguruan tinggi swasta PTS.
Bahkan ada yang mengaku mencari tambahan penghasilan dengan menjadi driver ojek online karena kurangnya kesejahteraan mereka.
Sudah menjadi tugas Kemendikti-Saintek untuk memperjuangkan agar para dosen ASN ini segera menerima tukin yang menjadi hak mereka seperti tenaga kependidikan di PTN ataupun dosen ASN di kementerian lain demi menjamin kesejahteraan para pendidik kita,” tegas Cucun.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: