Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (31/10).
FAJAR.CO.ID, SUBANG -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman murka dengan kondisi di lapangan saat ia melakukan inspeksi mendadak di lahan percobaan Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Tanaman Padi Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Mentan Amran menemukan lahan percobaan milik negara yanh seharusnya dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan pengembangan, dan produksi benih unggul bagi masyarakat, justru diperuntukkan kepentingan pribadi.
Tak butuh waktu lama, ia langsung mencopot pejabat eselon II dan III karena terbukti menyewakan lahan negara kepada pihak luar.
“Di lahan kita 300 hektare, tapi disewakan pada orang. Ini tidak benar,” tegas Mentan Amran di hadapan jajaran pegawai BRMP di Subang, Rabu (12/11/2025).
“Kita ini punya teknologi, punya alat, punya sumber daya manusia, lahannya ada, tapi malah disewakan kepada orang. Ini tidak benar. Hari ini juga kami copot direkturnya dan eselon tiganya. SK-nya langsung saya serahkan di lapangan," sambungnya.
Mentan Amran menegaskan bahwa sejak awal memimpin kembali Kementerian Pertanian, ia ingin membangun budaya kerja yang berorientasi pada hasil nyata di lapangan. Karena itu, ia tidak segan memberikan sanksi kepada pejabat yang tidak amanah.
“Saya temukan satu hektare yang dikelola, sementara 299 hektare disewakan. Mulai hari ini, lahan itu harus dikerjakan kembali. Kami beri waktu tiga bulan untuk membuktikan hasil,” tegasnya.
“Model baru sekarang, tidak perlu rapat lama-lama di kantor. SK dicopot atau diganti langsung di lapangan. Kalau saya temukan lagi kasus seperti ini, akan saya copot lagi," lanjut menteri asal Sulsel itu.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

















































