
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Polemik terkait beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali mencuat ke publik setelah Mutiara Baswedan, putri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dikabarkan menerima beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di Harvard University.
Sejumlah warganet menyuarakan keberatan, menilai bahwa dana beasiswa negara seharusnya lebih difokuskan kepada masyarakat dari keluarga ekonomi lemah. Kritik ini salah satunya datang dari Fritz Alor Boy, alumni penerima beasiswa LPDP, yang mempertanyakan mengapa anak dari keluarga elite masih mendapat fasilitas negara.
“Kok, anak orang kaya masih mengharapkan beasiswa milik negara? Kalau semua orang kaya raya begini, maka anak-anak pintar yang ekonominya rendah tidak bisa menikmati beasiswa LPDP,” ujar Fritz dalam keterangannya, dikutip Kamis (19/6/2025).
Ia juga menyinggung informasi soal kekayaan Anies Baswedan yang mencapai Rp11 miliar.
“Coba cek, harta Pak Anies bisa mencapai 11 M. Masa, maju Gubernur dan Presiden saja sanggup tapi urus anak sendiri tak mampu. Ini kan, bikin malu,” tambahnya.
Menanggapi perdebatan ini, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto, memberikan penjelasan. Ia menegaskan bahwa program beasiswa LPDP memang diperuntukkan bagi seluruh putra-putri terbaik Indonesia, tanpa diskriminasi latar belakang ekonomi.
“LPDP sebenarnya kan beasiswa untuk semua orang ya, putra-putri terbaik bangsa. Jadi siapapun (boleh menerima beasiswa LPDP),” kata Andin, Senin (16/6/2025).
Namun begitu, Andin juga menekankan bahwa LPDP memiliki skema khusus berupa program afirmasi. Program ini ditujukan untuk masyarakat dari daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), serta dari keluarga yang kurang mampu, dengan syarat yang lebih ringan.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: