
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kontroversi seputar dugaan keaslian ijazah milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terus menuai respons luas dari berbagai kalangan, termasuk tokoh agama.
Salah satunya datang dari Pengasuh Pondok Pesantren ABA Cirebon, Ustaz Fahmi Al Anjatani, yang memberikan pernyataan keras menyikapi fenomena tersebut dari perspektif keislaman.
Dalam ceramahnya yang dikutip pada Senin (23/6/2025), Fahmi menyinggung tafsir Imam Ibnu Katsir atas Q.S. Al-Ma’idah ayat 2, yang menekankan pentingnya saling menolong dalam hal kebaikan dan ketakwaan serta melarang bekerja sama dalam keburukan dan permusuhan.
"Imam Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini di antaranya mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad SAW, barangsiapa yang bersama orang zalim membantu kedzalimannya, padahal dia tahu yang ditolongnya itu zalim, maka sungguh dia telah keluar dari Islam,” ungkap Ustaz Fahmi.
Ia menegaskan, mendukung seseorang yang dianggap menyebarkan kebohongan publik dalam hal ini terkait dugaan ijazah palsu tanpa ada bukti kuat untuk membela keabsahannya, berpotensi menyeret pada konsekuensi spiritual yang serius.
"Udah tahu salah kok dibela, udah tahu ijazahnya palsu, tidak bisa membuktikan keasliannya, kok dibela. Siapapun yang membelanya, padahal dia tahu bahwa ia adalah orang yang tidak benar, maka kita berlandaskan hadist ini dia telah keluar dari Islam. Murtad dari agama Allah SWT,” lanjutnya.
Tak hanya itu, Fahmi juga menyoroti gestur dan ekspresi dari orang-orang yang membela mantan kepala negara tersebut, yang menurutnya memperlihatkan tanda-tanda kegelisahan batin.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: