Gibran Diberi Tugas Khusus Berkantor di Papua, Dandhy Laksono Ingatkan Bahaya Perampasan Tanah Adat

1 day ago 3
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. ANTARA FOTO/Fauzan/foc.

FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming diminta Presiden Prabowo Subianto berkantor di Papua. Hal itu menuai sorotan.

Jurnalis Investigasi Dandhy Laksono mengingatkan bagaimana masyarakat adat di Papua melawan perampasan tanah adat. Seperti yang dilakukan orang Awyu dan Mappi, dan masyarakat adat lainnya.

“Ada 1.400 salib merah yang sudah ditancapkan orang Awyu di Mappi dan Boven Digoel. Disusul orang Marind dan Yei di Merauke,” kata Dandhy dikutip dari unggahannya di X, Rabu (9/7/2025).

Dikutip dari Jubi.id, penancapan 1.400 salib orang Awyu itu dilakukan sejak 2016. Sebagai simbol melawan perampasan tanah adat.

Selain itu, Dandhy juga membeberkan acara adat di Kurinbin. Mereka membunuh puluhan babi sebagai pengingat bahaya pengrusakan tanah dan hutan mereka.

“Lalu orang Muyu membunuh 26 babi dalam acara adat di Kurinbin, sekaligus pengingat akan datangnya orang-orang rakus yang mengincar tanah dan hutan mereka,” papar Dandhy.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra menyebut Presiden Prabowo punya tugas khusus kepada Wapres Gibran.

Gibran akan menangani sejumlah persoalan di Papua yang tidak hanya soal pembangunan fisik, melainkan mengurusi permasalahan HAM.

Yusril menyebut tugas khusus ini akan tertuang dalam bentuk Keputusan Presiden (Kepres) dan Gibran tak tertutup kemungkinan akan membuka kantor dan bekerja di Papua.

"Mungkin ada juga kantornya Wakil Presiden untuk bekerja dari Papua menangani masalah ini," kata Yusril.
(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Rakyat news| | | |