FAJAR.CO.ID, LOMBOK -- Kawasan Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali menjadi sorotan dengan data mengejutkan mengenai limbah yang dihasilkan dari aktivitas pendakian.
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mencatat, dalam periode April hingga Oktober 2024, total sampah yang dihasilkan mencapai 31.156,43 kilogram atau lebih dari 31 ton. Ini adalah masalah serius yang membutuhkan perhatian kita bersama.
Menurut Yarman, Kepala Balai TNGR NTB, tingginya angka kunjungan wisatawan ke Gunung Rinjani menjadi salah satu penyebab utama timbulnya masalah sampah ini.
"Kami mencatat bahwa jumlah pengunjung yang datang semakin meningkat, dan ini membawa dampak positif bagi perekonomian lokal. Namun, di sisi lain, permasalahan sampah harus diatasi bersama,” ungkapnya, dikutip pada Selasa (26/11/2024).
Dalam upaya menanggulangi limbah pendakian, berbagai kegiatan telah dilakukan, termasuk program bersih-bersih yang rutin dilaksanakan oleh Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani dan mitra lainnya.
Proses "pack in, pack out" yang diterapkan di pintu pendakian juga menjadi langkah penting dalam mengurangi dampak negatif sampah.
“Kami telah mendelegasikan kepada Forum Citra Wisata Lingkar Rinjani untuk mengelola kegiatan itu,” jelas Yarman.
Selain itu, sejumlah trekking organizer, kelompok pecinta alam, dan berbagai pemangku kepentingan juga berpartisipasi aktif dalam aksi bersih-bersih di kawasan taman nasional ini.
"Kegiatan clean up berjalan dengan baik, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan,” tambahnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: